Januari 21, 2025

informasi sekitar kita

SMPN 14 SEMANGAT INOVASI PEMBELAJARAN DARING

TANGERANG,SATELITKOTA.COM – Tidak bisa dipungkiri, pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau dikenal juga sebagai pembelajaran dalam jaringan (daring) telah membuat anak sekolah saat ini lebih sering berada di rumah. Interaksi anak dengan guru dan teman-teman sekolah pun hanya bisa dilakukan lewat sambungan telepon atau internet, dan aplikasi pembelajaran lainnya..

Tak sedikit orang tua yang mengeluh karena selain tetap harus bergelut dengan pekerjaan sehari-hari, mereka pun harus lebih intensif dalam membantu anak mereka belajar. Selain itu ada pula yang kesulitan menggunakan aplikasi pembelajaran, dan ada pula yang tidak memiliki handphone. Seperti yang dirasakan oleh para orang tua di Kampung Betung, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Berangkat dari kondisi itu meneurut Blewuk S. Nugroho, pandemi COVID-19 yang terjadi ini memberikan banyak pelajaran untuk kita. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tadinya malas berubah menjadi lebih baik. Demikian juga bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar entah lantaran jaringan, dan lainnya. Kami memberikan ruang belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan yang berkaitan dengan teknologi, kendala tidak memiliki ponsel atau handphone atau sulit mengoprasikan aplikasi belajar lainnya.

“Siswa boleh datang ke sekolah dan menemui guru bidang studi tersebut untuk dilakukan bimbingan lebih lanjut tentunya tetap mengikuti protokol kesehatan.Hal itu tentu untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih menghantui.” ujar Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 14, yang berlokasi di Jalan Perum Sekneg RI No. 33, Cikokol, Kota Tangerang. Potensi akselerasi kebijakan Merdeka Belajar dalam memberikan kemerdekaan dunia pendidikan kita dituntut untuk selalu bisa berinovasi karena begitu banyak sekali masalahnya. Sehingga, anak-anak di masa belajar jarak jauh atau daring bisa kembali merasakan suasana belajar yang mirip di kelas, lanjutnya.

“Masalahnya banyak, banyak sekali mulai dari orang tua yang merasa berat ketika harus menemani anak mereka belajar, sedangkan tugas sehari-hari baik di rumah maupun yang bekerja tetap harus ditunaikan. Selain itu, terlalu lama di rumah juga membuat anak-anak lebih jenuh, bosan sebab itu kita akan terus meelakukan inovasi. Sebab kita tidak tahu pandemi ini mau sampai kapan berakhir? Untuk awal-awal masih biasa tapi untuk sekarang keadaannya berbeda sehingga perlunya kita terus melakukan cara yang terbaik untuk menghadapi kenyatan semisal, anak yang malas mengikuti PJJ,” paparnya kepada wartawan satelitkota.com, (5/2/21).

Lanjut Blewuk, kita berkomitmen untuk berperan aktif dan terus menumbuh kembangkan sistem mutu pendidikan, khususnya pendidikan yang sesuai kurikulum agar citra sekolah negeri tetap dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dapat menjadi yang terbaik meskipun masih dalam kondisi belajar sistem daring. Beberapa tahun belakangan, pendidikan karakter menjadi fokus utama sekolah dengan demikian untuk  menanamkan nilai-nilai keutamaan dalam diri anak.

Anak harus berbudi, berkarakter, dan berilmu.  “Ketiganya tidak boleh ada yang kurang, mesti terpenuhi,” tegasnya.

Moto SMPN 14

Hijau Beriman, sebuah akronim: Hijau, Bersih, Rapih, Indah, Aman dan Nyaman. Ini upayanya agar siswa betah, semangat belajar dan bisa tumbuh dengan baik di sekolah.

Ditempat yang berbeda, Dr. Yeremia Mendrofa, ST, MM, MBA, Fraksi PDI Perjuangan, Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten. Menanggapi, bahwa kondisi Pandemi Covid-19 masih belum menurun dan status disetiap daerah fluktuatif sehingga menuntut kepatuhan terhadap pelaksanaan Protokol Kesehatan yang ketat dengan kesadaran yang tinggi dari mayarakat untuk melindungi diri dan sesama. Pemerintah juga sedang berupaya untuk mendorong kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan dan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Kondisi diatas juga membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dilakukan secara daring. “Kita sudah lakukan pengecekan ke sekolah-sekolah bahwa banyak juga sekolah yang sudah siap dengan sarana prasarana Protokol Kesehatan. Seandainya KBM dilakukan secara tatapmuka namun degan memperhatikan kondisi Penyebaran Covid-19 yang belum menurun dan menimbulkan resiko kesehatan, maka sekarang masih diberlakukan secara daring (dalam jaringan) atau Pembelajaran Jarak Jauh,” ujarnya melalui saluran pesan via Whatsapp.

Lanjut Yeremia, tentu masih banyak kendala KBM seperti jaringan, ponsel dan lainnya. Kita dorong supaya ada jalan keluar seperti misalnya kendala Jaringan, bisa mengikuti KBM di luar rumah ditempat jaringan yang lumayan degan memperhatikan Protokol Kesehatan, Ponsel bergantian sepanjang tidak terlalu saling menganggu masih dimungkinkan, kalau pulsa sebetulnya sudah disedikan melalui program kemendikbud.

Kita juga terus mendorong sekolah melakukan pengawasan ketat terhadap kendala siswa degan memberikan alternatif solusi, pengawasan terhadap mutu KBM, pengawasa  terhadap keaktifan siswa dalam KBM, tentu dngan melaksanakan program atau metode KBM yang menarik dan tidak membosankan saat pembelajaran degan Daring.

“Harapan kita Pandemi segera cepat usai degan partisipasi semua elemen masyarakat, sehingga KBM bisa kembali seperti semula,” tandasnya.(MED)

.

Loading