TANGERANG,SATELITKOTA.COM – Teater Nebula bekerjasama dengan Komite Teater Dewan Kesenian Tangerang (DKT) menghadirkan cerita BigBang atawa cinta yang tak terucap, cerita ini mengisahkan tentang seorang keluarga. Bapak yang mengalami konflik bathin yang mendalam. Himpitan ekonomi yang sulit, si bapak yang sakit-sakitan.
Pikirannya kacau dan harus membesarkan anak yang kelak bisa mandiri di tengah desakan ekonomi yang menjepitnya. Sesal kemudian bapak harus mengakhiri hidup bersama dengan anaknya dengan cara yang tidak terpuji, yaitu bunuh diri.
Seni pertunjukan yang sarat pesan ini dimainkan oleh EB Magor, Dian Mariayana, Soleh Siregar dan Sutradara Anto Malaya sekaligus penulis naskah. Dalam pertunjukan ini didukung oleh permainan videografi yang apik serta para pemerannya yang mampu mengkomunikasikan sebuah cerita.
Didukung dengan permainan musik dan dialog ini makin menambah suasan komunikatif pertunjukan. Sebanyak 40 personil terlibat dalam pertunjukan ini, tiga orang lainnya bermain peran. Satu orang bertanggungjawab terhadap artistik, dan lainnya.
Selama enam bulan, mereka berlatih sebanyak dua kali dalam seminggu di bawah bimbingan Anto Malaya. Acara pementasan teater terselenggara sejak tanggal 28,29, dan 30 April 2017. Hal ini untuk dan juga merupakan akhir dari rangkaian peringatan hari autis se dunia, yang jatuh pada setiap tanggal 2 April di setiap tahunnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebuayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Kota Tangerang yang hadir di hari kedua pementasan. Menurutnya pementasan teater ini untuk terus dikembangkan dan mengaku sangat terkesan oleh permainan aktingnya.
“Saya baru pertama kali ini melihat teater, saya sangat terkesan sekali dengan permainan aktingnya. Terutama yang memerankan tokoh anak autis. Saya sangat tersentuh, terharu dan kagum,” ujar Rina Hernaningsih. Lanjut dia, Dinas Budpar pun akan mendukung setiap kegiatan-kegiatan kedepannya di DKT.
Sudjarwo, Ketua DKT menuturkan, kegiatan ini sebuah rangkaian acara yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan pengetahuan masyarakat mengenai autis, selain itu apresiasi teater ini juga menjadi wadah bagi anak-anak dan remaja untuk bisa berempati terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. (MED)
BERITA TERKAIT
Bincang Budaya Melahirkan Pemajuan Kebudayaan Daerah
Pesta BerSAMA Rakyat Kota Tangerang: Sachrudin-Maryono
DEWAN KESENIAN KOTA TANGERANG SUDAH SAATNYA MENGUBAH POSISI, PERAN, FUNGSI, DAN WEWENANGNYA