TANGERANG/SATELITKOTA.COM – Menyusuri kota lama persisnya di daerah pasar lama adalah suatu keasyikan tersendiri bagi orang-orang yang suka jalan-jalan menikmati destinasi wisata bangunan-bangunan rumah tradisional warga Tionghoa. Sensasi decak kagum ini bisa kita temui di Kota Tangerang sekitar kurang lebih 200 meter dari tepi sungai Cisadane. Bangunan bergaya arsitektur Tionghoa ini memadati sekitar kota lama, pasar lama.
Selain itu kita juga dapat menikmati liuk antrian pedagang tradisional yang menjajakan jajanan khas Kota Tangerang dan perlengkapan kebutuhan rumah tangga khas warga Tionghoa. Bahkan kita juga dapat menikmati wisata budaya yaitu dengan mendatangi museum Benteng Heritage yang lokasinya persis di tengah-tengah pasar lama bersebelahan dengan Klenteng Boen Tek Bio, Jl. Cilame No. 18/20, Pasar Lama Kota Tangerag.
Menurut salah satu petugas museum, Siska, museum ini merupakan hasil restorasi sebuah bangunan tua berarsitektur tradisional Tionghoa yang diduga dibangun pada sekitar abad ke 17 dan merupakan salah satu bangunan tertua di Kota Tangerag. “Ini dahulunya rumah tradisional keturunan warga Tionghoa yang kurang lebih usia bangunnya sudah 300 tahun,” ujarnya kepada wartawan berita online SATELITKOTA.COM.
Kata Siska, salah satu tujuan tindakan restorasi ini didasarkan oleh kesadaran akan pentingnya melestarikan peninggalan sejarang dari budaya yang ada di bumi persada nusantara agar kita tidak menjadi bangsa yang miskin dengan peradaban.
Museum yang dibuka sejak tahun 2011 ini setiap hari ramai oleh pengunjung, mulai dari pelajar sampai turis dari mancanegara pun sering pula singgah mengunjungi museum ini. Di museum ini anda akan menemukan banyak hal-hal unik mulai dari Liong Naga Nusantara yang bercirikan kepala naga menyerupai naga paksi, dan di atas kepala naga ada replika stupa serta badan naga yang bergambar motif batik nusantara berwarna keemasan, ujarnya.
Kata Siska lagi, Liong naga ini sering dipakai pada upacara adat masyarakat Tionghoa dari tahun ke tahun. Selian itu kita juga akan menemukan fakta-fakta di balik sejarah kehidupan etnis Tionghoa di Indonesia serta berbagai artefak yang menjadi saksi bisu kehidupan masa lalu, mulai dari pendaratan nenek moyang orang-orang Tionghoa Tangerang (Cina Benteng) di Teluk Naga pada tahun 1407 yang dipimpin oleh Chen Ci Liung. Dan masih banyak lagi yang lainnya, imbuhnya.
Untuk diketahui masuk ke museum tidak mahal cukup dengan membayar tiket masuk Rp. 15 ribu untuk pelajar dan Rp. 20 ribu untuk orang dewasa saja, tandasnya. (MED)
BERITA TERKAIT
Nature Cafe Tawarkan Urusan Rasa yang Bikin Lidah Gobyos
SEKILAS PANDANG, TEMU SASTRAWAN MITRA PRAJA UTAMA KE VIII
Wisatawan di Guci Melimpah, Pedagang Menuai Berkah