TANGERANG,SATELITKOTA – Para pengrajin seperti usaha konveksi, dan jenis usaha kreatif kerajinan tangan lainya, setiap harinya menurut Bobi ramai berburu bahan baku ke pasar tekstil Babakan.
“Pasar Babakan, bagi kebanyakan orang banyak yang menyebutnya sebagai pasar tempat penjualan bahan limbah tekstil,” kata Bobi salah seorang pedagang di Pasar Babakan.
Di Pasar Babakan ini ada sekitar 50-an kios, masing-masing tidak hanya menjual jenis tekstil saja. Tapi, ada juga tali sepatu dengan aneka ragamnya, karet, aneka merek, busa eva, tali kor, tidak hanya itu ada juga macam-macam jenis bahan tekstil seperti katun, poli, dan bludru.
Menurutnya, limbah-limbah padat ini berasal dari perusahaan-perusahaan tekstil di Jabodetabek, Bandung dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Keberadaan pasar ini bagi pengrajin sangatlah membantu, karena selain harganya lebih murah dan barang yang ditawarkan jenisnya juga sangat berfareatif.
“Konsumen atau pengrajin akan sangat memiliki banyak pilihan untuk mencari bahan baku yang nantinya akan diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis,” katanya.
Pasalnya, limbah padat yang bisa diolah menjadi bahan baku utama produk ekonomis ini bisa dibeli dengan harga mulai Rp. 18 ribu/ kilo gram sampai Rp. 35 ribu/ kilo gram. Konsumen yang datang berbelanja tak hanya dari Kota Tangerang, tapi juga dari Bandung, Jawa Tengah, bahkan beberapa kota di luar Jawa seperti Lampung, Padang, dan Medan.
Pasar ini lokasinya sangat mudah untuk dicapai dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Parkirnya pun cukup memadai ada di tengah-tengah lingkungan pasar, berada di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Akhmad pedagang busa eva yang sudah lebih dari lima tahun berjualan, omzetnya menurutnya tidak bisa diprediksi karena kadang ada pembeli yang membeli dengan jumlah banyak, kwintalan hingga tonan. Pasalnya, kadang juga tidak ada pembeli sama sekali, ujarnya kepada Satelitkota.com, Sabtu, 25 September 2016.
Akhmad mengatakan, dirinya tidak merasa kawatir dagangannya ini tidak laku. Menurutnya, para pengrajin di Kota Tangerang sangat banyak selain itu para pengrajin disini sangat kreatif dan inovatif.
“Mereka sangat kreatif, inovatif mengubah limbah menjadi suatu produk yang bermanfaat sekaligus menciptakaan nilai ekonomi untuk lingkungannya dengan mempekerjakan masyasakat terdekatnya bekerja”, tegasnya. (MED)
BERITA TERKAIT
FESDRAK: Konsistensi Ajang Prestasi yang Jadi Tradisi
‘Kebun Puisi’ Komite Sastra Dewan Kesenian Kota Tangerang
Bincang Budaya Melahirkan Pemajuan Kebudayaan Daerah