TANGERANG,SATELITKOTA.COM – Dalam rangka menyongsong hari Sumpah Pemuda yang biasa diperingati pada tanggal 28 Oktober. Bale Seni Budaya menggelar kegiatan Napak Tilas Budaya pada tanggal 28 September 2023. Kegiatan yang menurut Amir Sarifudin diawali dengan sarasehan budaya bersama masyarakat Sumur Pacing, hal ini dilakukan dalam ranka satu rangkaian kegiatan Festival Soemur Pacing (Soemping Art Festival) yang akan dilaksanakan pada 26,27 dan 28 Oktober 2023.
Kegiatan dengan mengusung tema “Respon Kolaboratif Masyarakat Sumur Pacing dalam Membangun Spirit Sumpah Pemuda” dengan tujuan mengenalkan generasi muda terhadap destinasi dan budaya Kota Tangerang, menumbuhkan jiwa kreatif, sportif serta percaya diri, melatih keterampilan dalam mengolah media dan bahan dalam ranah berkesenian, ajang sosialisasi serta komunikasi antar peserta dan penggiat seni dan budaya, mengenalkan BSB kepada masyarakat setempat serta masyarakat luas sebagai salah satu laboratorium seni dan budaya, paparnya.
“Pada kegiatan nanti ada beragam lomba mulai dari lomba lukis Topi Tani /Caping Gunung (peserta SD kls 1,2,3 dan 4,5,6), lomba mewarnai (PAUD dan TK), lomba marawis (komunitas/sanggar usia SD), pagelaran dan pameran Seni Budaya, diskusi seni dan budaya, pameran UMKM (warga Sumur Pacing),” terangnya. (28/9/2023).
Pasalnya, menandai festival tersebut Bale Seni Budaya melakukan Napak Tilas Budaya bersama para RT dan RW dengan berjalan kaki selama 15 menit dari Bale Seni Budaya ke lokasi Sumur tua yang terdapat di Kelurahan Sumur Pacing. “Ini bukan atau jangan diartikan sebagai kegiatan selebrasi, namun hendak mengangkat cerita atau kisah sebagai nilai luhur,” ucap Ketua BSB.
Selanjutnya, Amir juga menegaskan bahwa lewat Festival Soemping menjadi media untuk menyampaikan serta menguatkan pesan dalam membangun kesadaran dan kepercayaan diri dan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk kampung Sumur Pacing menjadi tujuan wisata.
Di tengah rombongan peserta Napak Tilas Budaya juga hadir Noor Rochim, Dosen dari Global Institut mengikuti rangkaian napak tilas dengan antusias.
“Konon Sumur ini merupakan cikal bakal penamaan suatu wilayah di Kampung Sumur Pacing yang usianya terbilang tua. Ada yang menyebut pula menurut warga setempat merupakan Sumur tua ini pula dikisahkan dalam legenda sebagai petilasan seorang Kakek sakti yang pertama sekali menempati daerah tersebut bernama Ki Pacing,” pungkas Amir. (MED)
BERITA TERKAIT
KOMITE SASTRA DKT: WAKTUNYA MEMBACA DAN MENULISKANNYA
FESDRAK: Konsistensi Ajang Prestasi yang Jadi Tradisi
‘Kebun Puisi’ Komite Sastra Dewan Kesenian Kota Tangerang