informasi sekitar kita

Penulis Muda Tangerang Merilis Buku Kisah Imajinatif dan Fantasi

TANGERANG,SATELITKOTA.COM – Farsha Bila, seorang penulis muda asal Tangerang, baru saja merilis buku terbarunya yang berjudul ‘Lembah Kucing dan Permen Kebahagian’. Buku keenam yang sekaligus menjadi karya ‘solo’ nya itu, mengandung banyak kisah imajinatif dan fantasi.

Dalam buku tersebut, penulis banyak bercerita tentang rintangan yang banyak dialami selama proses pendewasaan, seperti menumbuhkan kepercayaan diri dan meraih impian. Cerita-cerita relatable itu dikemas dalam bentuk dongeng, menjadikan buku ini sebagai kategori fusion yang unik antara cerita sehari-hari dengan fantasi. 

Ya, Farsha Bila yang kini berusia 28 tahun, mulai menulis sejak kecil dan pertama kali menerbitkan tulisannya pada tahun 2016 silam.  Ia sudah menerbitkan hasil karyanya dalam 5 antologi, yakni;

1. “Kalau Kau Tidur dengan Dua Tangan di Atas” dalam _Pelangi di Negeri Air_

2. “Ayah dan Sayap” dalam _Cerita Para Perambah_

3. “Biografi Dr. Johny Setiawan” dalam _25 Kisah Ilmuwan Indonesia yang Mendunia_ 

4. “Arda” dalam _Surat Kecil untuk Mantan_

5. “Penghuni Badaon” dalam _Lidah Ungu Bercabang Dua yang Membuat Mereka Menjadi Cangkang Abu_. 

Dan kini, Lembah Kucing dan Permen Kebahagiaan (dan kisah-kisah lain)_ menjadi buku keenam sekaligus buku solo pertamanya. Dibalik itu semua, tidak mudah ternyata ia untuk mewujudkan karya-karyanya tersebut. 

Apalagi, pada buku solo perdananya ini, dibutuhkan proses panjang dalam pembuatannya.

“Proses pengumpulan ide mulai dari tahun 2018. Saya ingat ide yang awal banget terbersit adalah yang di cerita Gadis dengan Wajah Berwarna. Karena saat itu masih proses nyicil ide, sehingga belum intens dilakukan. Di akhir 2022 ide sudah terkumpul, dan intens menulis,” ujar Farsha Bila, di Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (25/5/2023). 

Kemudian, kata dia, pada awal Tahun 2023 ini, akhirnya buku tersebut pun siap untuk diterbitkan, setelah melalui proses lain-lainnya, seperti, editing naskah, diskusi ilustrasi bersama editor, sampai ke proses cetak.

“Walau ini buku ke-6, ini juga adalah buku solo pertama saya. Sehingga tantangan nya ada di bagian merangkai benang merah untuk semua cerita. Kalau pada 5 buku sebelumnya, karena antologi, saya cuma bertanggungjawab atas 1 tulisan. Sisanya merupakan tulisan penulis lain,” jelasnya.

“Sedangkan di buku ini, saya tidak hanya harus menulis semua cerita, tapi juga banyak berperan dalam proses kreatif, seperti merencanakan ilustrasi di akhir setiap cerita, membuat pola kristik, diskusi cover, diskusi blurb, hingga ke proses promosinya,” sambung dia.

Sebagai informasi, event launching buku ‘Lembah Kucing dan Permen Kebahagiaan (dan kisah-kisah lain)_ digelar di C Code Coffe Tomang, Jakarta, pada Sabtu, 20 Mei 2023 lalu. (MED/RLS)

Loading